Namun demikian, apakah dengan demikian semua investasi memberikan keuntungan?
Tentu saja tidak. Kenyataannya kita tidak sedang berada di area hitam putih
dimana semuanya terlihat jelas seperti teori yang diajarkan di buku. Kita lebih
berada di dunia yang abu-abu dimana seringkali faktor eksternal dapat menyebabkan
guncangan-guncangan dalam investasi kita.
Berikut beberapa kebenaran dan kebohongan dalam berinvestasi. Untuk lebih
menariknya, Saya akan membahas kebohongannya terlebih dahulu sebelum pada
akhirnya akan Saya akhiri dengan kebenaran yang sewajarnya:
1. Kebohongan pertama: Ada jenis-jenis investasi yang pasti untung
apabila kita bergabung didalamnya.
Ini kebohongan besar yang biasanya dihembuskan para marketing tak beretika
dari perusahaan-perusahan investasi (yang juga tak beretika) demi mengejar banyaknya
dana yang masuk ke perusahaan tersebut.
Perlu diketahui bahwa TIDAK ADA satupun investasi yang dapat memberikan
jaminan bahwa Anda pasti untung jika mengikuti didalamnya. Bahkan tidak juga
tabungan (yang ini sebenarnya sudah tidak tergolong investasi lagi karena
kenaikan harga biasanya lebih besar dari bunga tabungan) atau deposito
perbankan.
Semua investasi memiliki resiko.
Termasuk dengan produk-produk perbankan yang notabene berbunga kecil. Bagaimana
jika bank tempat Anda menanamkan dana Anda kemudia bankrut sementara dana tidak
dijamin pemerintah pusat? Tentu saja itu dapat terjadi. Jadi ketahuilah bahwa
tidak ada kepastian 100% untung ketika Anda memutuskan untuk berinvestasi.
Kebenarannya: Biasanya investasi mengikuti pakem perbandingan resiko
terhadap profitabilitynya. Artinya semakin besar keuntungan yang diperoleh maka
semakin besar juga resiko yang mungkin terjadi. Dan sebaliknya jika Anda
memilih investasi yang low risk,
maka return yang sanggup ditawarkan juga terbatas. Meski ada juga investasi
yang agak sedikit konyol (yang ini tidak disarankan untuk diikuti) yaitu yang
high risk-low return.
2. Kebohongan kedua: Investasi hanya untuk orang-orang berduit.
Pernyataan ini benar tetapi itu adalah 10 tahun lalu. Pada saat-saat dimana
investasi terutama sektor keuangan masih merupakan barang baru di masyarakat.
Namun tidak demikian dengan investasi di sektor keuangan dewasa ini.
Hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan di masyarakat awam mengenai
investasi. Belum lagi image yang terbentuk sejak bertahun-tahun sebelumnya
telah membuat investasi keuangan dilabelkan demikianlah adanya. Padahal dari
waktu ke waktu investasi selalu berevolusi dan semakin memasyarakat. Kitalah
yang harus turut belajar.
Kebenarannya: Beberapa investasi tercatat sangat retail sifatnya dan
hampir sama dengan menabung yang hanya membutuhkan modal beberapa ratus ribu
Rupiah saja.
Bahkan forex trading yang dulunya dikenal
sebagai instrumen investasi untuk orang-orang super kaya (big boys) pun tidak
lagi demikian karena telah menjadi sangat retail. Bandingkan dengan 10 tahun
lalu dimana dana minimalnya harus sebesar $10.000.
3. Kebohongan ketiga: Investasi hanya untuk orang terpelajar karena sulit
dan ngejelimet.
Tidak. Tidak benar sama sekali. Bahkan sebaliknya, investasi tidak seperti
melamar pekerjaan dan membutuhkan berbagai persyaratan akademis serta
pengalaman untuk dapat diterima. Siapa pun Anda , Anda dapat memulai investasi
dan tidak menyulitkan. Investasi juga bukan hanya untuk orang pintar. Beberapa
client Saya dalam dunia investasi futures trading (yang bahkan dikenal sebagai
investasi yang paling rumit) adalah ibu-ibu rumah tangga dan mahasiswa.
Kebenarannya: Di beberapa model investasi Anda dapat menyerahkan dana
Anda kepada seorang Manajer Investasi yang dapat mengelola dana Anda secara
profesional dan Anda cukup menerima hasilnya saja. Jika Anda ingin hasil yang
lebih maksimal lagi, tentu saja Anda harus turun tangan mengelolanya sendiri
(active investor). Tidak sesulit yang dibayangkan kebanyakan orang. Cukup
pahami instrumen analisa yang ada, pengaturan keuangan dan efek psikologisnya,
Anda sudah bisa menjadi manajer investasi bagi diri Anda sendiri.
4. Kebohongan keempat : Adalah sulit berinvestasi dalam sektor keuangan jika
tinggal di kota terpencil.
Kata siapa? Kalau ini masih zaman 80 an memang iya. Namun masa-masa saat ini
wilayah dan batas negara tidak lagi menjadi ikatan dalam berinvestasi. Dunia
sudah terhubungkan melalui jaringan internet dan perbankan yang mengglobal.
Percayakah Anda bahkan materi sekolah ini pun dibuat oleh penulis hanya melalui
sebuah komputer di kamar tidur sambil duduk di atas kasur nan empuk? Dengan
kenyamanan yang luar biasa di rumah, kurikulum sekolah ini telah dinikmati oleh
ribuan orang dimana saja. Memang daerah terpencil “sedikit” terisolasi untuk
sektor riil. Namun bukan berarti sektor keuangan juga. Kemarin memang terpencil,
tapi setelah ada internet dan telepon maka dunia Anda tidak lagi terisolir.
Jadi berbahagialah!
Kebenarannya: Lalu mengapa kita harus berpikir bahwa
jarak membatasi kita berinvestasi? Sepanjang ada institusi perbankan di tempat
Anda dan Anda memiliki jaringan telepon bahkan internet maka investasi sektor
keuangan tidak perlu lagi pergi ke kantor-kantor pialang atau sekuritas tempat
dimana Anda berinvestasi. Hanya awalnya pastikan kantor tempat Anda hendak
berinvestasi adalah resmi dan memiliki izin pemerintahan setempat (tidak harus
di Indonesia lho!). Sisanya, urus melalui telepon dan email! Bahkan perusahaan
pialang luar negeri telah melayani pembukaan account
forex dari berbagai negara di dunia dengan memberikan form pendaftaran online.
Belajar Forex pun dikerjakan secara online. Jadi tidak perlu lagi merasa
kehilangan kesempatan!
0 komentar:
Posting Komentar