1.1 Struktur Investasi
Perhatikan skema gambar dibawah ini:
Pada era tahun 70 hingga akhir 90 an, mereka yang awam lebih terbiasa dengan
investasi sektor riil seperti sektor properti dan perkebunan. Namun setelah
masa krisis moneter menimpa negara kita, para investor mulai mencari jenis
investasi dengan return yang besar dalam tempo yang singkat dan disinilah trend
investasi sektor finansial mulai booming.
Investasi sektor riil (properti misalnya) umumnya membutuhkan modal yang
besar dan memakan waktu yang relatif lama untuk berkembang karena besarnya
modal maka likuiditasnya tidak secepat sektor finansial.
Ambillah contoh bila
kita membeli sebuah rumah untuk investasi. Kelebihannya
nilainya biasanya tidak pernah menurun dan selalu meningkat. Namun dilain sisi,
setelah beberapa tahun, Anda hendak mencairkan investasi Anda, maka Anda harus
mencari seseorang yang memiliki dana yang cukup untuk membeli rumah Anda yang
nilainya mungkin sudah naik puluhan hingga ratusan persen. Mencari pembeli yang
seperti ini tidaklah mudah, disinilah masalah likuiditas terjadi.
Lain halnya dengan sektor finansial. Investasi pada sektor
ini memiliki kecenderungan lebih likuid dan return yang relatif lebih besar,
sebanding dengan resikonya. Kelebihan lainnya adalah banyaknya produk investasi
yang ditawarkan pada sektor ini.
Lalu dimana posisi Forex Trading? Dia ada di dalam golongan Pasar Uang dan Bursa Komoditi Berjangka.
Forex trading merupakan investasi pada sektor finansial yang tergolong paling
high risk-high
return investment. Artinya, peluang untuk memperoleh keuntungan sangat besar
bahkan dapat mencapai ratusan persen perbulan namun diimbangi dengan
kemungkinan kerugian yang besar apabila tidak dikelola dengan baik.
Perlu Anda pahami konsep high risk-high return disini. Pada dasarnya, semua
jenis investasi memiliki kemungkinan merugi. Besarnya potensi kerugian akan
sebanding dengan besarnya potensi keuntungan yang dapat kita peroleh disini.
Semakin besar potensi keuntungan yang dapat diperoleh disini, maka semakin
besar juga potensi kerugian yang dapat timbul dan sebaliknya.
Jika Anda tergolong sebagai safe investor yang tidak
menyukai resiko
atau ‘guncangan-guncangan’ dalam portfolio investasi Anda, maka nampaknya forex
trading bukan jenis investasi yang cocok bagi Anda. Hal ini disebabkan karena
forex trading merupakan investasi yang memiliki pergerakan sangat cepat dalam
likuiditas maupun dalam pergerakan harga. Secara logika, forex trading dapat
saja membawa Anda memperoleh keuntungan sebesar puluhan sampai ratusan persen
dalam satu harinya namun juga dapat membawa Anda kehilangan jumlah yang sama.
Jika Anda seorang risk taker, maka forex trading adalah
jenis investasi yang cocok dengan Anda, dalam arti untuk memperoleh keuntungan
besar, maka ia pun siap menanggung potensi kerugian yang sama besarnya.
Lalu adakah cara
meminimalisasi potensi kerugian yang ada? Tentu saja ada! Risk management dan kemampuan analisa Anda adalah kuncinya disini. Semakin baik Anda
dalam menjalankan risk management dan menganalisa pergerakan harga pasar, maka
semakin kecil potensi loss yang dapat terjadi. Semuanya berbanding lurus.
0 komentar:
Posting Komentar