
Pertama kami ucapkan selamat. Anda telah mempelajari modul Sekolah Forex dan
kini sampai pada kelas terakhir dari sekolah ini. Mungkin banyak dari Anda
berpikir apalagi yang masih bisa Saya pelajari. Saya telah mempelajari analisa
teknikal dan fundamental. Juga berbagai ilmu-ilmu praktis forex
lainnya sejak Walking Lamb class. Apa lagi?
Benar Anda telah mempelajari begitu banyak analisa dan
teknik bertrading forex. Dan sekarang Kita hanya tinggal melakukan sentuhan
akhir dari cara trading Kita. Namun justru sentuhan akhir ini sangat penting.
Kenyataannya forex memiliki banyak faktor dan variabel yang tidak boleh ada
lewatkan satu pun. Kalau ada satu saja faktor yang Anda abaikan, katakanlah faktor
“X”, maka bisa jadi keseluruhan bangunan trading Anda akan runtuh karena X
tadi. Jadi, simak pelajaran-pelajaran Hunting Fox disini dengan seksama karena
disini Kita mulai masuk ke sisi praktis forex namun dalam scoop yang lebih
makro.
Ok, pelajaran pertama Kita adalah apa yang disebut sebagai
Money Management.
Jika Forex adalah sebuah bisnis, maka money management merupakan faktor yang
menentukan apakah bisnis yang Anda jalani adalah bisnis kelas “warung” atau
bisnis "profesional" yang juga dijalankan oleh
seorang profesional. Bukankah perbedaan antara bisnis kelas warung dan
profesional ada pada tata kelolanya?
Mari Kita
bandingkan antara sebuah toko kelontong dengan sebuah supermarket. Sama-sama
menjual sembako, tapi apa yang membedakan keduanya? Tentu saja supermarket
dikelola dengan manajemen yang rapi dan mengAndalkan sebuah sistem yang baik.
Tidak demikian dengan sebuah toko kelontong biasa yang apabila pemiliknya masuk
angin dan tidak dapat datang ke tokonya saja maka toko tersebut harus ditutup.
Dan mana yang lebih berhasil? Toko kelontong atau supermarket? Ya tentu saja
supermarket. Jadi, jangan berbisnis dengan model warung. Tapi jalankan dengan
profesional!
Jangan bertrading forex juga dengan model pemiliki warung
kelontong, tapi jalankan dengan model sebuah supermarket. Dan faktor penentu
hal ini dalam forex adalah apa yang disebut dengan money management ini. Tanpa money management, mungkin Anda akan
mendapatkan keuntungan dalam jangka pendek, namun tidak dalam jangka panjang.
Money management dalam forex kurang lebih adalah sekumpulan
rule yang terintegrasi dalam sebuah trading system mengenai bagaimana Anda
mengontrol keuangan Anda selama bertrading. Tentu saja hal ini mutlak Anda
miliki. Praktisnya, money management menyangkut hal-hal berikut ini:
- Initial Margin dan Margin Added (bila ada).
- Besar resiko per transaksi yang bersedia Anda tanggung.
- Maximum Drawdown
- Risk to Reward Ratio
1. Initial Margin & Margin Added
Initial margin adalah modal awal yang hendak Anda setorkan
pada pialang untuk bertrading. Sedangkan margin added adalah modal tambahan
yang mungkin Anda tambahkan untuk Anda bertrading/ mempertahankan posisi yang
terfloating bila ada dikemudian hari.
Dari dua hal ini dapat dilihat bahwa money management
bermula bahkan sebelum Anda bertrading dan membuka posisi Anda yang pertama.
Sama halnya dalam bisnis-bisnis lainnya, modal memegang peranan penting dalam
trading Anda dikemudian hari. Mereka yang bertrading dengan modal $5000 tentu
saja berbeda cara tradingnya dengan yang bermodal $500.
Beberapa pialang memang menerapkan minimum pembukaan account
yang sangat murah. Bahkan di Gain Capital sendiri minimum pembukaan account
forex hanyalah sebesar $250. Sangat kecil sekali. Namun ini bukan berarti kami
menyarankan Anda bertrading dengan modal minim. Bagaimana pun modal kecil
menuntut kecermatan dan kesabaran dalam membuka sebuah posisi beserta resiko yang
harus Anda tanggung tentu saja lebih besar.
Ambilah contoh demikian, jika Anda membuka account forex
Anda sebesar $250. Maka dengan membeli 1 lot
GBPUSD di harga 1.9700. Dengan demikian margin jaminan perlotnya adalah $197.
Maka sisa dana Anda sekarang menjadi $250-$197 = $53. Nah $53 inilah dana yang
Anda miliki untuk mempertahankan pergerakan posisi Anda.
Jika beberapa jam setelah Anda membuka posisi BUY di 1.9700
tersebut harga turun ke 1.9647 (turun 53 points dari posisi awal Anda), maka
akan terjadi Margin Call.
Posisi Anda akan tertutup otomatis oleh sistem dikarenakan kurangnya jaminan.
Dalam keadaan ini Anda harus menanggung kerugian sebanyak 53 points atau
nilainya sama dengan 53 Dollar.
Sialnya jikalau setelah harga turun ke 1.9647 beberapa hari
kemudian harga malah melonjak tinggi ke 1.9800. Tentu saja jika Anda tidak
mengalami margin call sebelumnya maka Anda akan memperoleh keuntungan sebesar
100 Dollar per lotnya. Mimpi tinggalah mimpi. Dikarenakan kurangnya modal,
kesempatan profit Anda berubah menjadi sebuh mimpi buruk bernama margin call.
Kejadian itu tidak perlu terjadi Andaikata misalnya Anda memulai
trading Anda dengan modalh $1000. Dengan membuka posisi 1 lot buy di 1.9700 dan
kemudian harga turun ke 1.9647 maka Anda masih memiliki sisa dana sebanyak $750
Dollar lagi. Artinya kalau harga turun ke 1.8897 barulah margin call terjadi.
Sesuatu yang sangat sulit terjadi dalam beberapa hari pergerakan bagi GBP (dan
juga mata uang lainnya).
Nah dari sini Anda mengerti perbedaannya antara bertrading
dengan modal minim dan bertrading dengan modal cukup bukan? Bagaimana pun modal
tidak dapat dibohongi. Tanpa modal yang cukup, bagi seorang pemula forex, itu
sama saja maju berperang tanpa mempersiapkan pertahanan yang cukup.
Lalu apakah bisa Saya memulai trading Saya dengan modal
terbatas misalnya $250 dan memperoleh profit?
Bisa! Namun dibutuhkan analisa yang cermat dan kesabaran
ekstra bagi Anda. Dalam contoh kasus diatas, maka tentu saja Anda harus cukup
bersabar untuk menunggu harga turun lebih jauh lagi dibawah level 1.97 guna
menghindar MC pada account Anda. Hal ini memang gampang-gampang susah. Bahkan
bagi seorang profesional sekalipun. Masalahnya apakah mungkin setelah harga
mencapai level 1.9700 dia akan terus turun ke 1.9650? Atau jangan-jangan
setelah turun ke 1.9700 maka harga akan segera melonjak naik ke 1.9800 dan
dengan demikian Saya kehilangan kesempatan memperoleh profit. Butuh kesabaran
ekstra dan permainan yang sangat cermat. Sedikit saja meleset maka bubarlah
semuanya.
Nah daripada Anda stress karena minimnya modal dan selalu terancam margin
call memang disarankan untuk membuka trading dengan modal yang mencukupi.
Berapa? Jika Anda hanya membuka 1 lot setiap kali bertrading dan tidak akan
membuka posisi baru hingga 1 lot tersebut mencapai profit atau menyentuh stop
loss Anda, maka disarankan untuk memulainya dengan modal $1000. Jika Anda
hendak membuka 2 lot dalam satu kali transaksi maka tinggal di kali kan 2
menjadi $2000. Sederhana bukan?
Dengan dana yang cukup, Anda memiliki sedikit kebebasan untuk
melakukan manuver-manuver dalam trading Anda dan mengurangi beban
psikologis karena terbatasnya modal.
Tentu saja semakin besar akan semakin baik. Apalagi innitial
margin Anda besarnya $10.000 dan pembukaan posisi hanya sebanyak 1 lot. Ya
tidak perlu pasang Stop Loss pun rasanya tidak akan terkena margin call. Cukup
makan interest rate yang besarnya kurang lebih 2000 Rupiah seharinya. Ya
lumayanlah, Rp 720 Ribu dalam setahun. Belum kalau posisi Kita profit.
Itu yang dimaksud dengan bagaimana perhitungan innitial
margin. Jadi, rencanakan baik-baik bagaimana Anda bertrading kelak. Dalam demo
account biasanya Anda diberikan dana virtual sebesar $2000 untuk bertrading.
Seringkali mereka yang mencoba demo account memperoleh profit yang besar dan
ketika mereka mencobanya pada real account boro-boro profit, yang ada dana
langsung hilang karena rugi besar. Masalahnya dimana? Perbedaan yang paling
sering terjadi adalah modal awal mereka pada real account ternyata tidak sama
dengan dana yang disediakan pada virtual account. Mereka yang tidak menyadari
hal ini kemudian terjebak untuk mengadu peruntungan mereka dengan alasan toh
pada demo account mereka sudah profit. Lalu mereka memulai trading mereka hanya
dengan sebesar $500! Ya tentu saja rugi!! Besarnya tahanan yang dimiliki $2000
dengan $500 tentu saja beda. Ah betapa naifnya.
Perihal margin added, beberapa orang lebih menyukai untuk
menyetorkan innitial margin mereka dengan jumlah secukupnya dengan alasan bahwa
jika dikemudian hari account mereka terancam margin call maka mereka dapat
menambahkan dana ( injection istilahnya ) guna menahannya. Ya boleh-boleh saja.
Sah dan legal kok.
Hanya dalam hal ini ada beberapa faktor yang perlu Anda perhatikan:
- Waktu antara penyetoran hingga dana efektif masuk ke account Anda biasanya 1 hingga 2 hari. Pertimbangkan dengan masak jangan sampai margin call terjadi dalam 2 hari kedepan. Jadi lakukan injection jauh-jauh hari untuk amannya.
- Bagi yang gemar injection, Anda harus tahu sampai batas mana Anda hendak berhenti melakukan injection. Ini untuk mencegah terjadinya kerugian yang tak terkendali dikarenakan Anda menggunakan uang apa saja yang ada di dompet untuk injection. Kita sudah membahas di awal-awal pelajaran Kita bahwa harus ada batas dimana Kita berhenti dikarenakan ternyata rugi yang terlalu besar dengan berbagai faktor yang tidak/ terlalu sulit di atasi.
- Pertimbangkan juga biaya transfer antar bank luar negeri yang besarnya kadang bisa mencapai 20 Dollar. Ya lumayanlah biayanya.
- Apakah setidaknya kemungkinan profit dapat tercapai apabila Anda melakukan injection?
Nah apabila
Anda bersedia menanggung faktor-faktor diatas, tidak menjadi masalah apabila
injection dilakukan. Selama itu masih dalam batas kontrol investasi dan membuka
kesempatan untuk mendapatkan profit, lakukanlah.
2. Besarnya Resiko per Trade yang Bersedia Anda Tanggung
Resiko per trade artinya apabila sekali Anda membuka posisi,
berapa besar batasan loss yang mau Anda tanggung jika seandainya posisi Kita
berlawanan dengan market? Kelak hal ini akan berkaitan dengan bagaimana Anda
membangun sebuah trading system.
Bagaimana pun dalam setiap kali transaksi Kita harus
menyadari bahwa tidak selamanya analisa Kita benar. Meskipun kadang benar namun
bisa juga time frame yang Kita gunakan keliru. Artinya andaikata Kita
memprediksi harga naik dalam 2 jam kedepan ternyata kenaikan baru terjadi
setelah 2 hari kemudian. Atau bahkan tidak naik sama sekali hingga Kita
mengalami kerugian.
Kendala yang dihadapi pemula adalah seringkali Kita tidak
bersedia untuk mengatakan bahwa Kita keliru dan menutup posisi Kita yang loss.
Dengan demikian Kita menunggu hingga harga berbalik kembali yang entah kapan
terjadinya. Mungkin berbalik. Tapi perkara menunggu harga berbalik sesuai
dengan yang Kita harapkan seringkali menjadi waktu-waktu yang penuh frustrasi.
Kadang bisa sebulan. Lainnya yang lebih buruk harga tidak pernah kembali dalam
waktu selama 6 bulan.
Andaikata Anda membuka sebuah posisi Open Sell GBP pada
1.8830 pada 20 Oktober 2006 dan tidak memasang Stop Loss. Kalaupun dana Anda
tidak terbatas jumlahnya, Anda harus menunggu sampai waktu yang tidak diketahui
lamanya supaya harga kembali ke titik tersebut karena sampai tulisan ini dibuat
yaitu 21 Mei 2007 harga GBPUSD masih ada di kisaran 1.9700! Perhatikan gambar
dibawah ini yang ditandai dengan garis putus-putus berwarna hitam. Itu adalah
saat dimana harga berada di 1.8830 sedangkan garis putus-putus berwarna biru
adalah posisi harga GBPUSD pada saat gambar diambil.
Maksud dari point ini adalah: Stop Loss itu penting. Dan itu
merupakan bagian dari money management. Tanpa itu maka trading Kita seperti
sebuah kendaraan tanpa rem. Anda dapat melaju secepat Anda mau tapi tentu ada
saatnya dimana Kita ingin berhenti bukan?
3. Maximum Drawdown
Yang dimaksud dengan maximum drawdown adalah berapa besarnya
loss berturut-turut yang mungkin terjadi dalam trading Anda. Mari Kita mulai
dengan sebuah perumpamaan: Katakanlah Kita memiliki sebuah trading system yang
mampu memberikan akurasi profit sebesar 70% dalam tiap bulannya. Artinya dalam
satu bulan maka kemungkinan Kita memperoleh profit dari model trading yang Kita
miliki adalah 70% dan 30% lainnya adalah loss. Atau dalam 100 kali transaksi
maka 70 kali posisi yang Kita buka adalah untung dan 30 lainnya rugi. Lumayan
bagus bukan?
Tetapi itu saja tidak cukup. Money management menentukan
disini. Bagaimana apabila Kita mengalami loss yang 30 kali itu secara berturut
turut? Jadi dari trade pertama hingga trade ke tiga puluh Kita mengalami loss
dan barulah trade ke 31 hingga ke 100 profit Kita peroleh. Nah masalahnya
apakah dana yang tersisa setelah trade ke 30 masih mencukupi untuk bertransaksi
di trade ke 31 dan seterusnya? Inilah yang dimaksud dengan drawdown. Berapa besarnya
drawdown maksimum yang mungkin terjadi?
Mungkin ada diantara Anda yang berkata: “Wah tidak mungkin
Saya mengalami loss 30 kali berturut-turut!” Kenapa tidak? Bukankah Kita bukan
dewa? Atau tidak perlu 30 kali 10 kali saja mungkin sudah membuat Kita berpikir
berulang kali dengan sistem trading Kita.
Ok, kembali ke kasus 30 kali loss berturut-turut itu. Jadi
bagaimana solusinya? Solusinya ada beberapa cara:
Memperbaiki sistem trading Anda sehingga tidak lagi menjadi
70:30 misalnya menjadi 90:10.
Kelihatannya memang sangat baik bukan? Tapi ini jelas tidak
mudah. Memiliki sistem yang mampu memprediksi 90 persen pergerakan harga dengan
akurat tentu membutuhkan waktu yang tidak singkat kalau tidak mau Kita katakan
bertahun-tahun. Ya ini memang solusi teoritis terbaiknya namun secara realistis
ini sulit.
Solusi 1: Memperbesar modal
Nah ini masih lebih mungkin dibandingkan dengan solusi pertama tadi. Dengan
memperbesar modal maka Kita memiliki buffer yang lebih besar untuk menahan loss
agregat tadi. Tentu saja jumlah lot yang terbuka harus tetap dan tidak boleh
bertambah dalam tiap kali transaksi. Namun kendala disini adalah apabila dana
yang Kita miliki terbatas. Dalam keadaan seperti ini Kita harus kembali ke
solusi pertama atau solusi ketiga dibawah ini.
Solusi 2: Memperkecil loss per transaksi
Nah ini solusi sederhana dan rasanya lebih dapat diterima. Maksudnya apabila
tadinya Kita menggunakan katakanlah 10% dari dana Kita untuk bertransaksi yaitu
untuk menentukan besarnya Stop Loss maka Kita perlu menguranginya menjadi
misalnya 5%. Begini lho maksudnya, apabila Anda menggunakan 10% dengan modal
1000 itu artinya stop loss Anda besarnya 100 points (1000 x 10% = 100)
sedangkan apabila menggunakan 5% maka stop loss Anda besarnya 50 points.
Mari Kita lihat contoh kasus berikut ini. Katakanlah Kita
menggunakan modal sebesar $1000 dan hanya membuka posisi sebanyak 1 lot tiap
kali transaksinya. Mari Kita lihat bagaimana perbandingannya apabila Kita
mengalami drawdown sebanyak 30 kali (hegh… drawdown 30 kali memang benar-benar
membuat Kita tenggelam. Bahkan Saya yang menuliskannya pun tidak dapat
membayangkan apabila itu menimpa Saya. Untunglah belum pernah terjadi pada Saya
hehehe :)
Transaksi ke
|
Total Modal ($)
|
10% dari total dana
($)
|
Total Modal
|
5% dari total dana
|
1.
|
1000
|
100
|
1000
|
50
|
2.
|
900
|
90
|
950
|
48
|
3.
|
810
|
81
|
903
|
45
|
4.
|
729
|
73
|
857
|
43
|
5.
|
656
|
66
|
815
|
41
|
6.
|
590
|
59
|
774
|
39
|
7.
|
531
|
53
|
735
|
37
|
8.
|
478
|
48
|
698
|
35
|
9.
|
430
|
43
|
663
|
33
|
10.
|
387
|
39
|
630
|
32
|
11.
|
349
|
35
|
599
|
30
|
12.
|
314
|
31
|
569
|
28
|
13.
|
282
|
28
|
540
|
27
|
14.
|
254
|
25
|
513
|
26
|
15.
|
229
|
23
|
488
|
24
|
16.
|
206
|
21
|
463
|
23
|
17.
|
185
|
19
|
440
|
22
|
18.
|
167
|
17
|
418
|
21
|
19.
|
150
|
15
|
397
|
20
|
20.
|
135
|
14
|
377
|
19
|
21.
|
122
|
12
|
358
|
18
|
22.
|
109
|
11
|
341
|
17
|
23.
|
98
|
10
|
324
|
16
|
24.
|
89
|
9
|
307
|
15
|
25.
|
80
|
8
|
292
|
15
|
26.
|
72
|
7
|
277
|
14
|
27.
|
65
|
6
|
264
|
13
|
28.
|
58
|
6
|
250
|
13
|
29.
|
52
|
5
|
238
|
12
|
30.
|
47
|
5
|
226
|
11
|
Perhatikan bahwa pada drawdown ke 30, dana yang tersisa dengan
menggunakan 10% dari total modal maka tersisa hanya sebesar 47$. Sedangkan
dengan menggunakan 5% tersisa 226$. Berbeda 5 kali lipat! Dengan sisa dana $47,
apa yang bisa Kita lakukan? Bahkan untuk membeli AUDUSD sebanyak 1 lot pun
tidak bisa. Hanya injection yang bisa.
Dengan demikian maka kesimpulannya semakin kecil persentase
modal yang digunakan semakin aman trading Kita jadinya. Namun tentu saja ada
kendala-kendala yang perlu Anda lalui untuk dapat mencapai persentase yang
kecil seperti itu. Diantaranya adalah sanggupkah Anda bertrading dengan Stop
Loss yang lebih sempit dari biasanya? Nah ini perlu dipertimbangkan lagi.
Lalu berapa persentase terbaik? Beberapa trader profesional
mengatakan besaran terbaik adalah dibawah dari 2%! Jadi 5% tadi masih terlalu
besar sesungguhnya. Dengan 2% apabila Anda memiliki modal sebesar $1000 maka
Stop Loss Anda perlu digeser menjadi hanya 20 points saja. Sangat kecil bagi
seorang Swing Trader. Tapi itu adalah persentase yang benar. Artinya jika Anda
hendak bermain swing maka gunakan dana yang lebih besar. Ingat, modal tidak
bisa dibohongi.
4. Risk to Reward Ratio
Risk to reward ratio merupakan perbandingan antara resiko
yang Anda ambil dengan keuntungan yang diperoleh setiap kali membuka posisi.
Dalam prakteknya nanti ini akan diterjemahkan berapa points besar Stop Loss dan
Limit yang Anda gunakan setiap kali sebuah posisi di ambil.
Para trader pemula acap kali menentukan besaran Limit mereka
namun sama sekali tidak menggunakan Stop Loss. Alasannya: kalau menggunakan
Stop Loss dan Limit, lebih sering Stop Loss-nya yang tersentuh sehingga sering
rugi. Jadi akhirnya kebanyakan pemula bertrading dengan menggunakan Limit namun
melupakan Stop Loss mereka.
Nah ini jadi gejala klasik yang terjadi hampir di seluruh
trader pemula. Sebenarnya sah-sah saja Kita bertrading dengan cara demikian.
Sisi positif trading seperti ini adalah moral Kita akan semakin membaik dari
hari ke hari dikarenakan setiap posisi yang diambil lebih banyak profitnya dan
tidak pernah loss bahkan.
Namun dari sisi risk to reward ratio, hal ini benar-benar
membahayakan sang trader sendiri. Katakanlah Limit yang diambilnya adalah
sebanyak 30 points. Dengan tidak memasang Stop Loss maka perbandingan
keuntungan dan resiko menjadi 30: ~ alias 30
points berbanding tak berhingga. Ini dikarenakan apabila resiko benar-benar
terrealisasi maka itu artinya seluruh dana Anda akan habis dikarenakan batasan
resiko itu sendiri adalah Margin Call.
Rasio seperti ini benar-benar tidak masuk akal rasanya. Dari
100 kali Kita bertransaksi dan 99 kali Kita menang lalu dengan hanya satu kali
transaksi kita mengalami kesalahan fatal maka seluruh keuntungan dan modal Kita
hilang lenyap! Dunia forex penuh dengan kuburan trader pemula model seperti
ini. Siapa mau menyusul? Hihihi, bukan menakut-nakuti lho, ini demi kepentingan
Anda juga supaya mengerti bahwa bertrading itu ada resiko yang perlu
dikendalikan.
Nah dengan demikian adalah penting untuk mengatur Risk to
Reward Ration Anda dengan benar. Jadi lupakan bertrading tanpa adanya Stop
Loss! Jika dalam trading Anda Stop Loss Anda acap kali tersentuh maka mungkin
memang Anda perlu mengatur ulang sistem trading dan penentuan Stop Loss serta
limit Anda. Intinya, jangan salahkan keberadaan Stop Loss apabila posisi Anda
terlikuidasi karenanya. Keberadaan Stop Loss disini adalah untuk membatasi
kerugian Anda dan bukan untuk membankrutkan Anda.
Jadi, berapa perbandingan Risk to Reward yang baik? Tentu
saja semakin besar reward dan semakin kecil risk adalah pilihan yang paling
baik. Coba perhatikan contoh kasus berikut ini:
Andaikata Anda menentukan Risk Anda adalah 30 points
sedangkan Reward Anda adalah 60 points maka dengan modal $1000 dan ada 1 lot
saja posisi yang terbuka tiap kali transaksi. Katakanlah dalam 50 kali
transaksi Anda mengalami loss sebanyak 30 kali dan profit sebanyak 20 kali maka
pada akhir transaksi Anda yang ke-50 Anda masih terhitung profit meskipun dari
sisi jumlah transaksi lebih banyak loss daripada profitnya:
Transaksi
|
30 Points Loss
|
60 Points Profit
|
0
|
1000
|
-
|
1
|
970
|
-
|
2
|
940
|
-
|
3
|
910
|
-
|
4
|
880
|
-
|
5
|
850
|
-
|
6
|
820
|
-
|
7
|
790
|
-
|
8
|
760
|
-
|
9
|
730
|
-
|
10
|
700
|
-
|
11
|
670
|
-
|
12
|
640
|
-
|
13
|
610
|
-
|
14
|
580
|
-
|
15
|
550
|
-
|
16
|
520
|
-
|
17
|
490
|
-
|
18
|
460
|
-
|
19
|
430
|
-
|
20
|
400
|
-
|
21
|
370
|
-
|
22
|
340
|
-
|
23
|
310
|
-
|
24
|
280
|
-
|
25
|
250
|
-
|
26
|
220
|
-
|
27
|
190
|
-
|
28
|
160
|
-
|
29
|
130
|
-
|
30
|
100
|
-
|
31
|
-
|
160
|
32
|
-
|
220
|
33
|
-
|
280
|
34
|
-
|
340
|
35
|
-
|
400
|
36
|
-
|
460
|
37
|
-
|
520
|
38
|
-
|
580
|
39
|
-
|
640
|
40
|
-
|
700
|
41
|
-
|
760
|
42
|
-
|
820
|
43
|
-
|
880
|
44
|
-
|
940
|
45
|
-
|
1000
|
46
|
-
|
1060
|
47
|
-
|
1120
|
48
|
-
|
1180
|
49
|
-
|
1240
|
50
|
-
|
1300
|
Perhatikan meskipun Anda lebih banyak mengalami loss dari 50
kali transaksi namun secara agregat kondisi keuangan trading Anda tetaplah
profit sebesar 300 Dollar! Bukankah ini adalah hal yang luar biasa ? Di akhir
transaksi ke 50, dana yang Kita miliki telah mencapai 1300 Dollar dari
sebelumnya 1000 Dollar.
Hal ini mungkin terlihat sederhana. Namun
demikian banyak trader melewatkannya dan berujung pada tidak terencananya
sebuah trading dengan baik. Akibatnya ya tentu saja loss menanti. Loss, loss
dan akhirnya Total Loss! Sampai ketemu di kelas berikutnya.
0 komentar:
Posting Komentar