Kalau diperhatikan baik-baik maka Anda akan menemukan bahwa
pada berbagai grafik yang ditampilkan digunakan berbagai time frame yang
berbeda. Kadang digunakan timeframe D1
(daily) atau kadang digunakan H1 (1 jam). Apakah maksudnya? Nah dalam trading,
seringkali Kita tidak hanya cukup menggunakan satu grafik saja untuk satu mata
pasangan mata uang yang dimana Kita bertrading. Adalah bijaksana melakukan trading dengan multiple time frame.
pasangan mata uang yang dimana Kita bertrading. Adalah bijaksana melakukan trading dengan multiple time frame.
Penggunaan time frame yang beragam akan membantu Kita untuk menentukan 2 hal yaitu:
- Trend global jangka panjang yang sedang terjadi
- Waktu yang tepat untuk melakukan eksekusi Buy/ Sell
Kedua hal diatas merupakan bagian krusial dalam bertrading.
Bayangkan jika Anda tidak mengetahui trend jangka panjang yang sedang terjadi.
Dan karena grafik 1 jam atau 15 menit Anda menunjukkan trend sedang mengarah ke
downtrend lalu Kita membuka posisi sell. Sementara padahal trend dalam jangka
panjang menunjukkan harga sedang mengalami kenaikan. Nah apakah yang akan terjadi?
Dalam jangka waktu singkat (beberapa jam kedepan) apabila
analisa teknikal Anda cukup valid mungkin posisi Anda akan profit namun tidak
jika Anda menahan posisi Anda hingga berhari-hari misalnya. Dikarenakan dalam
trend harian harga menunjukkan arah naik maka secara perlahan posisi profit
Anda akan segera berubah menjadi minus. Celakanya lagi apabila Anda tidak
menggunakan Stop Loss maka besar kemungkinan Margin
Call akan terjadi. Sampai disini kerepotan besar akan segera datang termasuk
efek-efek sosial yang timbul karena Anda mengalami loss.
Nah disinilah pentingnya Kita menggunakan multiple time
frame dalam bertrading. Kebanyakan trader menggunakan time frame yang lebih
besar untuk menentukan trend jangka panjang seperti 4h (4 jam) atau D1
(harian). Sedangkan untuk menentukan pengambilan posisi maka Anda memerlukan
time frame yang lebih pendek bisa 15M (15 minutes) atau juga H1 (1 jam). Nah
perkara mana yang digunakan, semuanya bergantung dengan cara trading Anda.
Setiap orang memiliki siklus trading yang berbeda-beda. Ada yang membuka posisi
dan setelah berhari-hari bahkan bisa sampai sebulan baru posisinya ditutup (ini
dinamakan swing trader) atau ada juga yang hanya dalam hitungan jam posisinya
sudah dibuka dan ditutup berkali-kali. Mari Kita pelajari satu persatu.
Swing Trader, Day Trader and Scalper
Seperti telah diterangkan diatas bahwa setiap orang memiliki
siklus tradingnya sendiri-sendiri. Beberapa orang dikarenakan keterbatasaan
waktunya tidak dapat melihat harga setiap saat (seperi Saya…) sehingga memilih
untuk bersikap lebih pasif seperti layaknya kebijakan seoarang Warren Buffet.
Ada juga beberapa orang yang memiliki waktu dan akses yang
cukup sehingga memungkinkannya untuk memantau pergerakan harga dan mencoba
mengambil profit semaksimal mungkin dalam dunia forex. Dengan demikian dia
mencoba tradingnya dengan membuka posisi harian.
Swing Trader
merupakan mereka yang memutuskan trading dengan cara yang
pertama. Para Swing trader cenderung untuk
menahan posisinya hingga berhar-hari hingga
berbulan-bulan. Bahkan ada yang menahan posisinya hingga satu
tahun! Trader dengan pola seperti ini cenderung untuk menunggu sampai harga
berada pada posisi terbaiknya baru kemudian membidik dengan membuka sejumlah lot dan
menempatkan target profit cukup besar. Biasanya mereka membuka posisi hanya
pada kondisi yang sangat ekstrim dimana harga sudah sangat tinggi atau harga
sudah sangat rendah menurut history pergerakan dalam beberapa minggu terakhir.
Dikarenakan kondisi demikian tidak terlalu sering terjadi maka sekali mereka
mendapatkan kesempatan tersebut maka target yang dikejar pun sangat besar dan
juga diimbangi dengan dana yang cukup untuk menahan pergerakan harga karena
biasanya mereka menentukan titik Stop Loss yang juga lumayan besar. Itu
sebabnya para Swinger seringkali memulai trading
mereka dengan modal lumayan seKitar $3000 untuk sebuah mini trading.
Para Swinger lebih
sering menggunakan time frame harian
atau 4h untuk menentukan trend jangka panjang mereka. Untuk pengambilan
keputusan Buy atau Sell, biasanya mereka cukup menggunakan grafik 1h saja.
Maksudnya begini: pada saat mereka hendak mencari saat yang pas untuk membuka
posisi maka mereka akan membuka chart 1D atau 4H mereka. Kemudian mereka
menentukan trend apakah yang sedang terjadi ketika pada grafik 1D tersebut.
Jika trend menunjukkan situasi dengan menuju uptrend maka mereka hanya akan mencari posisi Buy dan
tidak akan membuka posisi sell sama sekali.
Selanjutnya mereka akan mencari waktu yang tepat untuk
membuka posisi. Caranya adalah dengan menunggu grafik H1 berada pada arah yang
sama dengan D1. Artinya jika D1 menunjukkan arah naik maka Swinger akan
menunggu waktu dimana H1 juga menunjukkan arah yang naik. Setelah itu posisi
Buy pun dilakukan. Ketika mereka masuk maka biasanya mereka akan menentukan
berapa target profit mereka. Rata-rata trader dengan tipe seperti ini akan
mengejar target profit di atas 100 points sehingga
membutuhkan beberapa hari hingga beberapa minggu untuk mencapainya.
Hal lainnya yang perlu diketahui adalah para Swinger ini bahkan tidak
segan-segan melakukan aksi counter trend
hanya untuk mengambil pembukaan posisi. Misalnya ketika harga sudah mencapai
daerah jenuhnya (katakanlah Overbought) maka mereka tidak takut untuk mengambil
posisi Sell meskipun trend kenaikan belum berakhir. Anggapan mereka adalah demi
menghemat waktu dikarenakan mereka kebanyakan tidak menyukai memantau grafik
mereka terus-terusan. Itu sebabnya mereka memiliki modal yang cukup besar untuk
menahan pergerakan harga demikian dengan asumsi bahwa tidak lama lagi harga
akan bergerak turun meskipun pada saat ini masih sedang dalam trend naik.
Kelebihan dari bertrading
dengan model seperti ini adalah pertama ada pada analisa yang relatif lebih
mudah. Perlu diketahui bahwa semakin besar time frame yang Kita
gunakan maka akan semakin mudah bagi Kita untuk memprediksi pergerakan harga.
Sebaliknya semakin kecil time frame yang digunakan maka akan semakin sulit bagi
Kita untuk memprediksi pergerakan dengan benar. Hal ini dikarenakan dengan time
frame yang lebih kecil grafik seringkali lebih bergerigi ( whipsaw)
sehingga sulit membaca trend utamanya.
Kemudahan lainnya adalah pada
sisi tekanan psikologis. Dikarenakan para Swinger menggunakan time frame
yang lumayan besar maka biasanya mereka tidak perlu memantau pergerakan grafik
setiap jam atau setiap menit. Cukup hanya sekali dalam satu hari pun tidak
masalah. Akibatnya mereka akan lebih nyaman secara psikologis dan terhindar
dari tekanan pasar di setiap pergerakannya. Well happier life, isn’t it? Dan
dengan alasan yang sama mereka pun biasanya dapat melakukan aktivitas
sehari-hari mereka selain trading dengan baik.
Kekurangannya? Tentu saja ada! Kekurangan yang paling
mendasar dalam bertrading dengan pola Swing seperti ini adalah di permasalahan
modal. Anda tidak dapat melakukan Swing trading hanya dengan modal
$500! Dikarenakan Stop Loss yang dikenakan cukup panjang maka biasanya mereka
membutuhkan modal yang tidak sedikit untuk bertrading. Paling tidak $2000. Itu
pun sudah sangat minimal sekali. Belum lagi jika mereka bermain tidak cukup
hanya dengan 1 lot saja untuk satu kali pembukaan posisi, maka modal yang
disertakan bisa mencapai beberapa kali lipat mulai $4000 bahkan hingga puluhan
ribu Dollar.
Persoalan kedua
dalam swing trading adalah ada pada kesempatan yang diperoleh. Seringkali para
Swinger ini tidak dapat membuka posisi sementara trader tipe lain seperti Day
Trader atau Scalper dapat menangguk keuntungan pada pergerakan yang ada.
Penyebabnya adalah kesempatan bagi para Swinger
jauh lebih sedikit dibanding para trader tipe lain. Itu
disebabkan mereka harus menunggu harga berada pada kedua titik ekstrim untuk
membuka posisi. Ketika harga sedang bermain di garis mediannya (garis tengah)
maka mereka tidak dapat melakukan apa pun selain menunggu. Pekerjaan yang
membosankan!
Day Trader
merupakan trader dengan
model harian. Biasanya trader tipe ini akan membuka posisinya dan
menutup dihari yang sama. Paling lama hanya dalam kisaran beberapa hari dan
sangat jarang melewati minggu yang berjalan. Maksudnya sebisa mungkin mereka
akan menutup posisi mereka sebelum awal minggu berikutnya dimulai. Jadi jika
mereka membuka posisi hari Kamis maka sebelum Sabtu pagi mereka akan menutup
posisi mereka karena mereka tidak menyukai menunggu hingga hari senin dimana
pola dan trend baru sedang terjadi.
Nah para Day Trader ini biasanya menggunakan time frame 4H
atau 1H sebagai penentu long term trendnya. Sedangkan untuk eksekusi harian
mereka lebih suka menggunakan time frame 15M.
Dikarenakan time frame dan waktu trading yang singkat,
target profit mereka pun tidaklah terlalu besar. Hanya ada dalam kisaran
dibawah 100 points. Kebanyakan adalah seKitar 30-50 points. Namun justru
dikarenakan target profit mereka tidak terlalu besar maka mereka dapat
melakukan pembukaan posisi beberapa kali dalam satu harinya. Bahkan Saya pernah
bertemu dengan seorang day trader yang bertrading hingga 13 lot dalam satu hari
padahal deposit awal yang dia masukkan hanya sebesar $500!! Ini tergolong day
trader yang sangat aktif.
Ada banyak manfaat yang bisa diperoleh ketika seseorang
melakukan day trader. Hal terutama adalah pada deposit awal yang dilakukan. Seorang day trader dapat memulai hanya dengan
modal $1000 saja. Bahkan beberapa yang sudah mahir bertrading
mampu mengembangkan dananya hingga ratusan persen dalam beberapa bulan padahal
mereka memulai hanya dari sebesar $500 saja. Meskipun demikian memang tidak
disarankan memulai trading hanya dengan modal $500 dikarenakan besarnya resiko
yang mungkin terjadi jikalau Anda adalah seorang pemula. Bagaimana pun modal
tidak bisa dibohongi. Apakah kalian setuju dengan Pak Guru anak-anak?
Manfaat lain ketika Anda
melakukan trading dengan pola day trader adalah pada banyaknya kesempatan yang
bisa diambil. Dikarenakan target
profit yang dikejar tidak lebih dari 100 points, kesempatan ini
dapat timbul hampir setiap hari diberbagai jenis pasangan mata uang utama.
Jikalau Anda cukup pAndai, entahkah harga sedang berada dalam gelombang naik
atau turun, seorang day trader mampu mendapatkan profit dari sana. Para day
trader tidak terlalu memusingkan akan trend jangka panjang seperti seorang
Swinger. Hal ini disebabkan bagi mereka trading adalah hari ini. Dengan melihat
pergerakan hari ini maka itulah kondisi market yang bisa diambil. Itu sebabnya
mereka menggunakan time frame yang relatif lebih pendek seperti 15M atau 10M.
Kekurangan dalam
trading dengan pola seperti ini tentu saja ada. Jika pada seorang Swinger
kelebihannya ada pada mudahnya pengontrolan posisi dah harga, hal ini justru
menjadi kendala seorang day trader. Seorang day trader harus cukup kuat memantau pergerakan harga beberapa
kali setiap harinya. Jikalau tidak demikian mereka dapat
kehilangan kesempatan mereka dalam pembukaan posisi. Hal in berimbas pada
besarnya kemungkinan seorang day trader mengalami tekanan psikologis
yang diakibatkan perubahan harga dari detik ke detik. Anda yang
sudah pernah membuka real account
atau sedang menjalankan real account tahu maksud Saya. Pada real account, titik
psikologis memegang peranan yang sangat penting jauh melebihi tekanan mana pun.
Kekurangan lainnya adalah pada kelebihan seorang day trader
yaitu derajat keaktifannya. Semakin aktif seseorang
membuka posisi maka resiko yang ditempuh juga akan semakin besar.
Jadi alih-alih mendapatkan profit, seorang day trader yang tidak mahir membaca
grafik acapkali mengalami loss dalam jumlah cukup besar dalam waktu yang
singkat.
Scalper
Scalping berasal dari bahasa Inggris (scalp) yang artinya adalah kutu loncat. Nah trading dengan tipe scalping memang kurang lebih menganut paham ini. Tanpa bermaksud merendahkan para Scalper dunia, mereka seringkali memanfaatkan situasi pergerakan harga yang sangat kecil dan tiada artinya bagi seorang Swinger. Bagi mereka, keuntungan 10-15 points sehari adalah sudah cukup yang penting adalah stablitasnya.
Scalping berasal dari bahasa Inggris (scalp) yang artinya adalah kutu loncat. Nah trading dengan tipe scalping memang kurang lebih menganut paham ini. Tanpa bermaksud merendahkan para Scalper dunia, mereka seringkali memanfaatkan situasi pergerakan harga yang sangat kecil dan tiada artinya bagi seorang Swinger. Bagi mereka, keuntungan 10-15 points sehari adalah sudah cukup yang penting adalah stablitasnya.
Maksudnya begini: Dengan mengambil keuntungan sekecil itu,
para Scalper berpandangan bahwa hal tersebut jauh
lebih mudah dibandingkan mengejar keuntungan 100 points dalam satu kali
tradenya. Seringkali mereka juga mengambil jumlah lot yang jauh
lebih banyak untuk satu kali pembukaan posisi dibandingkan para trader
kebanyakan. Andaikata dengan modal $2000 seorang Swinger membuka lot hanya
sebanyak 2 lot dalam satu kali transaksi, para Scalper dapat membuka posisi
hingga 5 kali lipatnya! Bagaimana jika terjadi margin call? Nah titik margin
call itu bagi mereka adalah titik Stop Loss mereka! Namun sebaliknya ketika
profit sebesar 10 points mereka peroleh, bayangkan saja 10 x 5 = 50 lot. Sama
bukan dengan seorang day trader? Tapi kali ini jauh lebih mudah karena hanya
mengincar 10 points saja. Belum lagi dikarenakan hanya mengincar profit 10
points saja, mereka dapat membuka posisi berkali-kali hingga puluhan kali dalam
satu hari. Hmm… betapa aktifnya mereka!
Seorang scalper biasanya menggunakan time frame 1H dan 5M
dalam trading mereka. 1H berguna untuk menentukan major trend yang sedang
terjadi sedangkan 5M digunakan sebagai penentu eksekusi.
O ya, bagi seorang scalper, spread
sangat penting peranannya bagi mereka. Para scalper sering kali mencari pialang
dengan spread yang sangat kecil. Semakin kecil akan semakin baik dikarenakan
bagi mereka selisih 1-2 points saja sangat penting artinya. Itu sebabnya mereka
biasa bertrading pada pialang luar seperti GAIN Capital (bukan promosi lho hehehehe).
Kelebihan dari
trading dengan model seperti ini adalah mudahnya Kita mendapatkan
profit yang Kita kejar. Pergerakan 10 points bahkan dapat
dicapai ketika pasar sedang sangat-sangat sepi dan bursa London dan Newyork
sedang tutup! Keaktifan Kita membuka posisi juga tentunya jauh lebih besar
dibandingkan seorang Day Trader apalagi Swinger. Modal yang disertakan juga
tidak perlu besar-besar sekali. $1000 sudah lebih dari cukup. Bahkan $500 pun
tidak masalah.
Kekurangannya?
Ada. Permasalahan paling utama adalah menentukan
titik Stop Loss yang akan diambil. Dengan target profit hanya
10 points maka jika Kita mau yang berimbang maka SL Kita pun harus sama
besarnya yaitu 10 points. Tapi masalahnya sama seperti target 10 points dapat
tercapai dengan mudah maka batas Stop Loss sebesar 10 points pun tidak kalah
mudahnya.
Kalau begitu bagaimana kalau SL Kita tentukan sebesar 30
points? Bukankah jadi lebih mudah mencapai profit sementara SL menjadi jauh
lebih longgar? Benar. Namun 3 x Anda profit dalam 1x loss saja semuanya sudah
impas.
Nah kalau Scalping tanpa SL bagaimana?
Ini juga tidak kalah sulitnya. Memang akan jauh lebih mudah mencapai profit.
Tapi coba bayangkan Anda harus menunggu berhari-hari karena posisi Anda
terfloating negatif tapi ketika Anda profit Anda hanya mengambil 10 Points
saja! Bukankah itu aneh? Resiko yang Kita tanggung adalah sampai tingkat Margin
Call dimana nyaris semua dana Kita hilang tetapi keuntungan yang Kita ambil
hanya 10 points! Benar-benar tidak masuk akal.
Ok itu adalah berbagai macam metode trading yang digunakan
para trader di dunia. Perlu dipahami disini bahwa tidak ada satupun metode trading yang telah
disebutkan diatas lebih baik dibandingkan metode lainnya.
Setiap metode memiliki orang-orang suksesnya sendiri yang telah mencoba metode
tersebut bertahun-tahun. Namun juga ada saja yang merugi karenanya.
Kunci disini adalah menemukan metode trading yang tepat bagi diri
Anda sendiri. Coba tanyakan pada diri Anda sendiri berapa banyak waktu
dan modal yang Anda miliki? Apakah Anda seorang yang sibuk dalam
pekerjaan sehari-hari? Jika ya maka bergabunglah dengan para Swingers. Atau
jika Anda senang dengan sebuah petualangan, bergabunglah dengan Scalpers. Tidak
ada masalah sama sekali. Sepanjang itu sesuai dengan kepribadian Anda maka itu
akan benar-benar berguna.
Yang perlu ditekankan disini adalah penggunaan multiple time
frame akan sangat membantu Anda dalam menentukan kondisi yang sedang terjadi di
market. Satu kunci sederhana dalam menentukan time frame adalah: time frame yang lebih kecil selalu akan
menuruti time frame yang lebih besar. Ini penting untuk Anda
pahami. Andaikata Anda menemukan grafik H1 Anda menunjukkan arah turun dan
sebaliknya D1 Anda menunjukkan arah naik maka adalah baik untuk menunggu sampai
keduanya searah. Atau jikalau Anda pun memaksa untuk membuka posisi maka
ikutilah time frame yang lebih besar! Karena dalam hitungan beberapa jam
kedepan harga memang akan turun tetapi dalam hitungan hari harga akan terus
naik dan naik!
Nah bagaimana? Ini mengakhiri pelajaran teknikal Kita. Pada
sesi berikutnya Anda akan belajar yang disebut Analis Fundamental. Dan jangan
lupa terus berlatih demo account. Sampai ketemu di artikel berikutnya.
0 komentar:
Posting Komentar